Tangerang, - Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Kelas IIA Bandung mencatatkan pencapaian luar biasa dengan meraih predikat Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) di penghujung tahun 2024. Penghargaan bergengsi ini diberikan kepada instansi pemerintah yang berhasil menciptakan lingkungan kerja yang bersih, transparan, dan akuntabel.
Predikat WBK merupakan bagian dari program Reformasi Birokrasi Nasional yang digagas oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Penghargaan ini diberikan kepada unit kerja yang berhasil membangun tata kelola pemerintahan yang baik dan memberikan pelayanan publik yang optimal.
Baca juga:
Tony Rosyid: Warga Jakarta Berlimpah Subsidi
|
Kepala Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung, Margono, menegaskan bahwa pencapaian ini tidak datang dengan mudah, melainkan hasil dari kerja keras yang konsisten selama bertahun-tahun.
"Kami telah melalui serangkaian evaluasi ketat, mulai dari penilaian internal hingga eksternal. Setiap aspek pelayanan kami diperiksa dengan teliti, termasuk transparansi anggaran, efektivitas program pembinaan warga binaan, serta integritas petugas, " ujarnya dalam konferensi pers di Kampus Politeknik Pengayoman Indonesia.
Salah satu langkah signifikan yang diambil adalah optimalisasi program pembinaan, baik di bidang kemandirian maupun kepribadian. Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung juga menggandeng berbagai pihak, seperti instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan sektor usaha, untuk menciptakan sinergi yang mendukung pembinaan warga binaan. Selain itu, transparansi dalam pengelolaan keuangan dan pelayanan menjadi fokus utama, dengan pemanfaatan teknologi informasi untuk mencegah penyalahgunaan wewenang.
Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung juga terus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik. Petugas didorong untuk menjalankan tugas dengan integritas dan profesionalisme, melalui pelatihan anti-korupsi dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia secara rutin.
Selain itu, sosialisasi mengenai budaya anti-korupsi juga dilakukan kepada warga binaan. Margono menekankan bahwa perubahan tidak hanya perlu dimulai dari petugas, tetapi juga melibatkan seluruh elemen, termasuk warga binaan.
“Kami ingin menciptakan ekosistem pemasyarakatan yang bebas dari korupsi, yang dapat menjadi contoh bagi lapas lain di Indonesia, " katanya. Seperti di kutip dari kabarindo.id
Ke depan, Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan mempertahankan predikat WBK, serta berharap dapat meraih predikat Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) dalam waktu dekat.
Untuk lebih diketahui, bahwa Pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa perubahan menuju kebaikan bukanlah hal yang mustahil. Dengan dedikasi, integritas, dan kerja sama, Lapas Narkotika Kelas IIA Bandung berhasil mencatatkan sejarah baru dalam upaya mewujudkan pemasyarakatan yang lebih baik untuk masyarakat dan bangsa.
(Red)